Satu Hari di Singapura (2014)
November 14, 2014 Tinggalkan komentar
Singapura bila di lihat di peta hanyalah sebuah pulau kecil dan sebelumnya terdiri dari puluhan pulau-pulau kecil kemudian sekarang menyisakan tiga pulau yaitu pulau Singapura, pulau Sentosa, dan pulau Ubin. Pulau-pulau kecil lainnya sebagian besar sudah bersatu menjadi daratan dengan proyek reklamasi yang menjadikan daratan Singapura semakin luas.
Saya datang bersama ketiga teman saya dari Jakarta, rencana kita di Singapura hanya satu hari, kita datang ke Singapura melalui pintu gerbang utama yaitu di Changi International Airport. Changi merupakan bandara terbaik di dunia dua tahun berturut dari 2013 dan 2014 menurut Skytrax. Kami mendarat di Terminal 1 Changi pukul 9.50 waktu setempat setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam dari Cengkareng.
Kita ke terminal 2 adalah untuk mencari stasiun MRT untuk menuju ke pusat Kota. Stasiun MRT di terminal 2 berada di basement.
Sementara itu saat kami tiba di stasiun MRT T2 teman saya masih bingung memilih STP atau standart tiket, setelah sekitar 30 menit berdiskusi akhirnya kami memilih standart tiket saja biar gak terlalu ribet, dengan membeli tiket dari Changi ke Bugis.
Selain itu kota Singapura sangat tertata dengan rapi dan bersih, lalu lintas kendaraan di jalan juga sangat nyaman karena tidak ada macet, mayoritas warga Singapura apabila bepergian atau kerja adalah menggunakan trasportasi masa seperti MRT, LRT, dan Monorel sehingga jalan raya di Singapura cukup lengang. Tidak lama kemudian sampai di stasiun Tanah Merah, kita turun untuk pindah kereta dengan tujuan Joo Koon, karena kita nanti turun di stasiun bugis. Agar tidak bingung sebaiknya anda selalu memegang peta MRT Singapura seperti di bawah ini.
Bagi para traveler yang baru pertama kali ke Singapura apabila naik escalator sebaiknya berdiri di sebelah kiri, karena di sebelah kanan untuk para pejalan, karena orang Singapura sangat mobile dan gesit saat berjalan, jadi pejalan santai hanya mereka para wisatawan, sedangkan orang-orang pekerja Singapura tidak ada yang berjalan santai. Stasiun MRT di Singapura mayoritas berada di sebuah Mall, jadi stasiun MRT berada di lantai basement atau under ground, sedangkan atasnya adalah Mall.
Sesampai di stasiun Bugis kita memutuskan untuk mencari makan dulu karena dari Jakarta kita semua belum sarapan.hehe, di Singapura mayoritas adalah makanan Chinese sehingga bagi para pelancong muslim bisa memastikan dulu apakah makanan tersebut halal atau tidak. Sementara itu walaupun bahasa nasional Singapura adalah bahasa Melayu namun bahasa utama yang di gunakan sehari-hari adalah bahasa Inggris, Selain bahasa Inggris bahasa Mandarin juga menjadi salah satu bahasa utama karena mayoritas warga Singapura adalah Chinese, sedangkan bahasa Melayu sering di gunakan oleh warga asli dari Singapura, perlu di ketahui hampir 50% penduduk Singapura adalah orang asing yang bekerja dan menuntut ilmu di sana. Pekerja asing membentuk 50% dari sektor jasa. Negara ini adalah yang terpadat kedua di dunia setelah Monaco. A.T. Kearney menyebut Singapura sebagai negara paling terglobalisasi di dunia dalam Indeks Globalisasi tahun 2006.
Selesai makan di Bugis kita melanjutkan perjalanan, dari stasiun bugis kita berencana untuk ke Merlion Park dengan turun di stasiun Marina Bay dan jalan-jalan sebentar saja di sekitar Marina Bay.
Setelah puas berkeliling di USS kita melanjutkan perjalanan menuju ke Merlion Park dengan rute sama seperti berangkat dengan turun di stasiun Raflles Place. Dari stasiun Raflles place kita berjalan sekitar 20 menit untuk sampai di Merlion Park. Sesampai di Merlion Park kita tidak seperti sedang berada di negeri orang karena waktu itu mayoritas pelancong berasal dari Indonesia.
Di Chinatown kita gak terlalu lama sekitar 1 jam keliling cari oleh-oleh kemudian segera cabut untuk menuju kembali ke Bugis untuk makam malam dan cari Bus tujuan Johor. Sehingga setelah selsesai belanja kita bergegas ke stasiun menuju Bugis.
Sampai di Bugis kita cari makan di tempat yang sama saat makan siang. Setelah selesai makam malam di Bugis kita berempat segera melanjutkan perjalanan untuk mencari terminal Bas (bahasa Singapura dan Malaysia menyebut Bus) di Bugis dengan tujuan Lark in Sentral terminal Johor Bahru. Tarif Bas Bugis ke Johor sebesar SGD 3.30, sebelum membeli tiket pastikan atau tanyakan dahulu Bas tersebut akan berakhir di Lark in Sentral atau Johor Sentral. Setelah kita membeli tiket kita bisa langsung naik ke Bas sesuai dengan nomor laluan, pastikan jangan sampai salah Bas/laluan karena saat di Border/Imigrasi nanti kita akan turun dari Bas, dan bisa naik kembali dengan Bas yang mana saja asal sesuai denan laluan.
Dari Singapura ke Malaysia kita akan memalui 2 kali cek imigrasi di Singapura dan di Johor, Malaysia. Setelah melewati 2 kali imigrasi kita bisa naik Bas lagi sesuai laluan dan melanjutkan perjalanan ke Terminal Bas Lark In Sentral. Kita sampai di terminal lark in yaitu jam 11 malam. Kemudian kita mencari tiket tujuan Puduraya, Kuala Lumpur. Tiket normal dari Johor ke KL adalah sebesar 30 RM. Setelah turun dari Bas biasanya para calo menanyai para penumpang mau kemana, tidak ada salahnya anda tanya ke Calo tersebut untuk menanyakan berapa harga tiket ke Puduraya, KL, apabila mereka menawarkan harga diatas 30 RM anda boleh menolak. Saat di terminal lark in sebaiknya anda jangan terburu-buru mencari tiket, anda bisa bertanya dahulu sebelum membeli, karena kita saat itu walaupun tidak membeli tiket di Calo, karena beli tiket di Agen/Konter langsung namun malah dapat tiket yang cukup tinggi yaitu 38 RM. Setelah kita dapat tiket menuju KL, kita langsung dapat masuk Bas yang sudah di tentukan. Bas jarak jauh di Malaysia cukup nyaman karena seat/kursinya cukup besar dan lebar. Formasi Bas jarah jauh di Malaysia adalah seat 2-1 sehingga sangat nyaman. Perjalanan kita di Singapura selama satu hari telah selesai, kita berempat melanjutkan perjalanan menuju ibu kota Malaysia yaitu Kuala Lumpur.
Bersambung……………. Nantikan cerita selanjutnya selama di Kuala Lumpur